Pengertian perubahan iklim
Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam pola cuaca rata-rata di Bumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia dan faktor alami. Fenomena ini dapat diamati dalam bentuk peningkatan suhu global, perubahan pola hujan, peningkatan intensitas bencana alam, dan perubahan ekosistem serta lingkungan hidup secara keseluruhan.
Perubahan iklim terjadi karena adanya peningkatan emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Gas rumah kaca tersebut, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O), bertanggung jawab atas efek pemanasan global yang dapat menyebabkan perubahan iklim.
Di Indonesia, perubahan iklim sudah mulai dirasakan dampaknya. Negara kepulauan ini memiliki beragam masalah yang menjadi salah satu konsekuensi perubahan iklim. Hal ini terlihat dari fenomena seperti banjir bandang, peningkatan suhu harian, kekeringan, dan ancaman terjadinya peningkatan permukaan air laut yang dapat menyebabkan terjadinya bencana banjir laut.
Dampak perubahan iklim di Indonesia
Dampak perubahan iklim di Indonesia sangat bervariasi tergantung wilayahnya. Beberapa dampak yang umum terjadi adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan suhu: Perubahan iklim menyebabkan peningkatan suhu rata-rata di Indonesia. Hal ini dapat berdampak negatif bagi sektor pertanian dan kehidupan masyarakat terutama di daerah-daerah yang rawan kekeringan.
2. Perubahan pola hujan: Perubahan iklim juga mempengaruhi pola hujan di Indonesia. Beberapa daerah mengalami peningkatan curah hujan yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor, sementara daerah lain mengalami kekeringan yang berdampak pada rantai pangan dan ketahanan pangan.
3. Peningkatan permukaan air laut: Perubahan iklim menyebabkan peningkatan permukaan air laut yang mengancam pulau-pulau kecil di Indonesia. Jika tidak ada tindakan penanganan yang tepat, fenomena ini dapat menyebabkan hilangnya pulau-pulau kecil dan mengungsi jutaan penduduk.
4. Gangguan ekosistem: Perubahan iklim dapat mengganggu kehidupan ekosistem di Indonesia. Salah satu contohnya adalah pemutihan terumbu karang yang disebabkan oleh peningkatan suhu laut. Hal ini berdampak negatif pada keanekaragaman hayati laut yang merupakan sumber pendapatan dan kehidupan masyarakat pesisir.
Upaya mengatasi perubahan iklim di Indonesia
Untuk mengatasi perubahan iklim di Indonesia, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam mengimplementasikan berbagai upaya penanggulangan dan mitigasi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pengurangan emisi gas rumah kaca: Penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan cara meningkatkan efisiensi energi, mempromosikan penggunaan energi terbarukan, dan mengurangi penebangan hutan yang menyebabkan peningkatan emisi CO2.
2. Konservasi hutan: Hutan memiliki peran penting dalam menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Oleh karena itu, penting untuk melindungi dan mengelola hutan secara berkelanjutan sebagai upaya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
3. Pengelolaan sumber daya air: Perubahan iklim juga berdampak pada ketersediaan air di Indonesia. Diperlukan pengelolaan sumber daya air yang baik dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia, pertanian, dan lingkungan hidup.
4. Penguatan infrastruktur dan sistem peringatan dini: Investasi dalam infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim serta sistem peringatan dini yang efektif dapat membantu mengurangi risiko bencana dan kerugian yang disebabkan oleh perubahan iklim.
5. Peningkatan kesadaran masyarakat: Pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim sangat penting. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan iklim, masyarakat dapat mengambil tindakan yang bermanfaat dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Dalam mengatasi perubahan iklim, kerjasama antarbangsa juga sangat penting. Indonesia perlu berperan aktif dalam kerjasama internasional untuk mencapai tujuan bersama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim.
Dampak perubahan iklim
Perubahan iklim memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan, termasuk meningkatnya suhu global, curah hujan yang tidak stabil, dan peningkatan kejadian bencana alam.
Salah satu dampak perubahan iklim yang paling terasa di Indonesia adalah meningkatnya suhu global. Pemanasan global menyebabkan peningkatan suhu udara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkan berbagai perubahan yang berdampak negatif pada lingkungan dan kehidupan manusia. Salah satu contoh dampaknya adalah meningkatnya intensitas gelombang panas yang dapat menyebabkan dehidrasi, kelelahan, dan bahkan kematian pada masyarakat yang rentan seperti anak-anak dan orang tua.
Dampak perubahan iklim selanjutnya adalah curah hujan yang tidak stabil. Di Indonesia, masalah hujan yang tidak stabil telah menjadi persoalan utama dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan suhu global menyebabkan penguapan air yang lebih cepat, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan curah hujan yang ekstrem. Hujan yang terlalu deras dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor, yang mengancam kehidupan manusia dan menyebabkan kerusakan properti. Selain itu, dampak perubahan iklim juga berdampak pada pertanian dan sektor perikanan, di mana fluktuasi curah hujan yang ekstrem dapat merusak tanaman dan mengurangi produksi pangan.
Selain itu, perubahan iklim juga berhubungan dengan peningkatan kejadian bencana alam. Salah satu contoh yang paling jelas adalah peningkatan frekuensi dan intensitas badai tropis seperti tornado dan siklon tropis. Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah mengalami bencana alam yang parah seperti gempa bumi dan tsunami, yang mengakibatkan kerugian jiwa yang besar dan merusak infrastruktur. Tingginya suhu permukaan laut juga dapat menyebabkan pemutihan terumbu karang yang mengurangi keanekaragaman hayati di perairan Indonesia.
Dalam menghadapi dampak perubahan iklim, Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengadaptasi perubahan iklim. Pemerintah telah menerapkan Kebijakan Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca untuk mengurangi emisi karbon dioksida dan mempromosikan sumber energi terbarukan. Selain itu, program penghijauan dan restorasi ekosistem juga dilakukan untuk memperkuat ketahanan lingkungan dan meningkatkan mitigasi bencana.
Secara keseluruhan, perubahan iklim memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan di Indonesia. Kenaikan suhu global, curah hujan yang tidak stabil, dan peningkatan kejadian bencana alam adalah contoh dampak negatif yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk bekerja sama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengimplementasikan strategi adaptasi perubahan iklim guna melindungi lingkungan dan kehidupan manusia di masa depan.
Penyebab perubahan iklim
Perubahan iklim di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor utama, di antaranya adalah emisi gas rumah kaca, polusi udara, deforestasi, dan aktivitas industri yang berlebihan. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan perubahan suhu global, kenaikan permukaan air laut, dan perubahan pola cuaca yang signifikan di seluruh dunia.
Salah satu penyebab utama perubahan iklim adalah emisi gas rumah kaca. Gas-gas ini, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O), dilepaskan ke atmosfer sebagai hasil dari aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil dan kegiatan industri. Emisi gas rumah kaca ini menciptakan efek rumah kaca, di mana gas-gas ini memerangkap panas di atmosfer dan menyebabkan peningkatan suhu global.
Polusi udara juga merupakan penyebab perubahan iklim yang signifikan. Peningkatan emisi polutan dari kendaraan bermotor, pabrik-pabrik, dan pembakaran biomassa menyebabkan polusi udara yang parah di banyak kota di Indonesia. Polutan seperti karbon hitam dan aerosol dapat menyerap energi surya dan meningkatkan suhu di lingkungan sekitarnya. Juga, polusi udara ini dapat mempengaruhi pola cuaca dan iklim, termasuk hujan asam dan pembentukan kabut.
Deforestasi, yaitu penggundulan hutan secara besar-besaran, juga berkontribusi pada perubahan iklim di Indonesia. Hutan-hutan yang sehat dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan berperan sebagai penyangga dalam mengatur dan menyeimbangkan suhu di wilayahnya. Namun, dengan deforestasi yang meningkat, terutama untuk memenuhi permintaan kayu dan lahan pertanian, jumlah pohon yang dapat menyerap CO2 dan menyimpannya dalam bentuk karbon berkurang drastis.
Aktivitas industri yang berlebihan juga berdampak besar terhadap perubahan iklim di Indonesia. Industri-industri seperti pertambangan, produksi energi, dan manufaktur, seringkali menggunakan bahan bakar fosil dan memproduksi emisi CO2 yang tinggi. Selain itu, limbah industri juga dapat mencemari air dan tanah, mengganggu ekosistem dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang berdampak pada perubahan iklim.
Secara keseluruhan, perubahan iklim di Indonesia disebabkan oleh faktor-faktor seperti emisi gas rumah kaca, polusi udara, deforestasi, dan aktivitas industri yang berlebihan. Untuk mengatasi perubahan iklim ini, penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penggunaan energi terbarukan dan kebijakan perlindungan lingkungan yang lebih ketat. Selain itu, perlunya kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian hutan dan pengurangan polusi udara demi menjaga kualitas lingkungan hidup yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia.
Upaya mengatasi perubahan iklim
Perubahan iklim merupakan masalah serius yang dihadapi oleh Indonesia. Dampak perubahan iklim seperti kenaikan suhu global, pola curah hujan yang tidak menentu, dan naiknya permukaan air laut dapat mengancam kehidupan dan keberlangsungan ekosistem di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang serius untuk mengatasi perubahan iklim ini.
Pengurangan emisi gas rumah kaca
Salah satu langkah penting dalam mengatasi perubahan iklim adalah dengan pengurangan emisi gas rumah kaca. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4) menjadi penyebab utama pemanasan global. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti mendorong penggunaan energi terbarukan, menggalakkan transportasi berkelanjutan, dan meningkatkan efisiensi energi di sektor industri. Selain itu, upaya juga dilakukan melalui pengelolaan sampah yang baik dan penghindaran deforestasi.
Penggunaan energi terbarukan
Salah satu langkah penting dalam mengatasi perubahan iklim adalah dengan mengurangi penggunaan energi fosil dan beralih ke energi terbarukan. Indonesia memiliki potensi yang besar dalam penggunaan energi terbarukan, seperti energi matahari, angin, air, dan biomassa. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai program untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan, seperti penyediaan subsidi untuk instalasi panel surya, pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, dan pengembangan bioenergi. Dengan beralih ke energi terbarukan, emisi gas rumah kaca dapat dikurangi secara signifikan.
Pelestarian hutan
Hutan-hutan di Indonesia memiliki peran penting dalam mengatasi perubahan iklim. Hutan tropis Indonesia menyimpan karbon dalam jumlah besar, sehingga pelestarian hutan sangat diperlukan. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga dan memulihkan hutan, seperti melalui program restorasi hutan, penghijauan, dan pengendalian pembabatan liar. Selain itu, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam pelestarian hutan dengan menghindari pembakaran hutan, penggunaan kayu ilegal, dan mendukung program penghijauan.
Promosi gaya hidup ramah lingkungan
Perubahan iklim juga dapat ditangani dengan promosi gaya hidup ramah lingkungan. Gaya hidup yang berkelanjutan meliputi penggunaan transportasi berkelanjutan seperti sepeda atau kendaraan listrik, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, penghematan energi di rumah dan tempat kerja, serta daur ulang sampah. Pemerintah Indonesia telah melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gaya hidup ini dan mendorong perilaku yang ramah lingkungan. Dengan melakukan perubahan kecil dalam gaya hidup kita, kita bisa ikut berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim.
Upaya mengatasi perubahan iklim membutuhkan kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, perusahaan, dan lembaga internasional. Hanya dengan upaya bersama, Indonesia dapat menghadapi dan mengatasi perubahan iklim serta melindungi kehidupan dan keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang.
Pentingnya peran individu dalam mengatasi perubahan iklim
Setiap individu perlu berperan aktif dalam mengatasi perubahan iklim melalui kebiasaan sehari-hari yang ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik, menghemat energi, dan mendukung kebijakan lingkungan yang berkelanjutan.
Perubahan iklim merupakan masalah global yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan keterlibatan pemerintah dan lembaga internasional saja. Peran individu dalam mengurangi dampak perubahan iklim sangat penting dan tidak boleh diabaikan.
Saat ini, Indonesia menghadapi berbagai tantangan akibat perubahan iklim, seperti meningkatnya suhu rata-rata, kenaikan permukaan air laut, dan intensitas cuaca ekstrem. Oleh karena itu, setiap individu perlu memahami betapa pentingnya perannya dalam menghadapi perubahan iklim ini.
Salah satu cara individu dapat berkontribusi adalah dengan mengurangi penggunaan plastik. Plastik adalah salah satu penyebab utama polusi lingkungan, terutama di perairan. Banyak spesies laut yang terancam punah akibat terperangkapnya plastik di perut mereka atau tersangkut di anggota tubuh mereka. Dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti kantong plastik dan botol air minum, kita dapat membantu mengurangi sampah plastik yang mencemari lingkungan.
Selain itu, individu juga perlu menghemat energi. Penggunaan energi fosil seperti minyak dan batu bara merupakan salah satu penyebab utama emisi gas rumah kaca. Kita dapat menghemat energi dengan cara sederhana, seperti mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan, menggunakan lampu hemat energi, atau menggunakan kendaraan umum atau sepeda untuk transportasi sehari-hari. Tindakan-tindakan ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Tidak hanya itu, mendukung kebijakan lingkungan yang berkelanjutan juga menjadi tanggung jawab individu. Pemerintah dan lembaga internasional telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan program untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan konservasi alam. Sebagai individu, kita dapat mendukung kebijakan-kebijakan ini dengan cara memilih produk dan layanan yang ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik, penggunaan energi terbarukan, atau produk organik. Dengan memilih produk-produk yang berkelanjutan, kita dapat membantu mendorong industri untuk berpindah ke arah yang lebih ramah lingkungan.
Pentingnya peran individu dalam mengatasi perubahan iklim tidak dapat diragukan lagi. Dengan mengubah kebiasaan sehari-hari menjadi lebih ramah lingkungan dan mendukung kebijakan lingkungan yang berkelanjutan, setiap individu dapat menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi perubahan iklim. Saatnya kita semua bertanggung jawab dan bekerja sama demi lingkungan yang lebih baik.
1. Apa yang dimaksud dengan perubahan iklim?
Perubahan iklim merujuk pada perubahan jangka panjang dalam cuaca global yang mencakup suhu, presipitasi, tingkat air laut, dan pola alam lainnya. Perubahan iklim umumnya diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti deforestasi dan emisi gas rumah kaca.
Jawaban: Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang di cuaca global yang dibawa oleh sejumlah faktor termasuk aktivitas manusia, seperti deforestasi dan emisi gas rumah kaca.
2. Mengapa perubahan iklim menjadi isu penting?
Perubahan iklim menjadi isu penting karena dapat menyebabkan dampak serius dan merugikan bagi ekosistem, kehidupan manusia, dan ekonomi global. Perubahan iklim juga berpotensi meningkatkan bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai yang lebih parah.
Jawaban: Perubahan iklim merupakan isu penting karena dapat berdampak serius terhadap ekosistem, kehidupan manusia, dan perekonomian global. Dampaknya juga termasuk peningkatan bencana alam yang lebih parah seperti banjir, kekeringan, dan badai.
3. Apa yang dapat dilakukan individu untuk mengatasi perubahan iklim?
Individu dapat mengambil tindakan seperti mengurangi konsumsi energi, menghemat air, menggunakan kendaraan ramah lingkungan, menggunakan produk daur ulang, dan mendukung organisasi yang bekerja untuk pengurangan emisi gas rumah kaca.
Jawaban: Individu dapat mengambil langkah-langkah seperti mengurangi konsumsi energi, menghemat air, menggunakan kendaraan ramah lingkungan, menggunakan barang-barang daur ulang, dan mendukung organisasi yang bekerja untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
4. Bagaimana industri dapat berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim?
Industri dapat berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim dengan mengadopsi praktik produksi yang lebih ramah lingkungan, mengurangi emisi gas rumah kaca, menggunakan energi terbarukan, dan menerapkan teknologi yang lebih efisien secara energi.
Jawaban: Industri dapat berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim dengan menerapkan praktik produksi yang ramah lingkungan, mengurangi emisi gas rumah kaca, menggunakan sumber energi terbarukan, dan mengadopsi teknologi yang lebih energi efisien.
5. Bagaimana pemerintah dapat berperan dalam mengatasi perubahan iklim?
Pemerintah dapat berperan dengan mengadopsi kebijakan yang mengatur emisi gas rumah kaca, mendukung penggunaan energi terbarukan, memberikan insentif bagi industri yang berperilaku ramah lingkungan, dan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim secara internasional.
Jawaban: Pemerintah dapat berperan dalam mengatasi perubahan iklim melalui pengaturan kebijakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mendorong penggunaan energi terbarukan, memberikan insentif kepada industri yang berperilaku ramah lingkungan, dan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim di tingkat internasional.
6. Apa dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia?
Perubahan iklim dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit dan kondisi kesehatan seperti penyakit pernapasan, penyakit kulit, penyakit vector-borne, dan dampak psikologis seperti stres dan depresi.
Jawaban: Perubahan iklim dapat berdampak pada kesehatan manusia dengan meningkatkan risiko penyakit dan kondisi seperti penyakit pernapasan, penyakit kulit, penyakit yang disebarkan oleh vektor, dan dampak psikologis seperti stres dan depresi.
7. Apa yang dilakukan oleh negara-negara maju untuk mengatasi perubahan iklim?
Negara-negara maju biasanya mengadopsi kebijakan dan langkah-langkah seperti mengurangi emisi gas rumah kaca, menginvestasikan dalam energi terbarukan, mempromosikan teknologi ramah lingkungan, dan mendukung program penghijauan dan pemulihan hutan.
Jawaban: Negara-negara maju umumnya mengambil tindakan seperti mengurangi emisi gas rumah kaca, berinvestasi dalam energi terbarukan, mendorong penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, dan mendukung program penanaman kembali dan restorasi hutan.
8. Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi keanekaragaman hayati?
Perubahan iklim dapat menyebabkan perubahan suhu dan presipitasi yang berdampak pada ekosistem dan keanekaragaman hayati. Beberapa spesies mungkin mengalami kepunahan akibat perubahan hab
itat dan kondisi iklim yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Jawaban: Perubahan iklim dapat mengganggu ekosistem dan mengancam keanekaragaman hayati melalui perubahan suhu dan pola presipitasi. Hal ini dapat menyebabkan kepunahan spesies dan perubahan struktur komunitas ekologis.
9. Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi ketahanan pangan?
Perubahan iklim dapat mengganggu produksi pangan melalui pengaruhnya terhadap musim tanam, ketersediaan air, dan peningkatan risiko cuaca ekstrem. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produksi pangan, kenaikan harga, dan kerawanan pangan.
Jawaban: Perubahan iklim dapat mengancam ketahanan pangan dengan mengganggu produksi tanaman melalui perubahan musim tanam, ketersediaan air, dan peningkatan risiko cuaca ekstrem. Ini dapat menyebabkan penurunan produksi, kenaikan harga, dan kerawanan pangan.
10. Apakah ada teknologi baru yang dapat membantu mengatasi perubahan iklim?
Ya, ada teknologi baru yang dapat membantu mengatasi perubahan iklim. Contohnya termasuk penggunaan energi terbarukan, mobil listrik, sistem penyimpanan energi, dan metode “carbon capture and storage” untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Jawaban: Ya, ada teknologi baru yang membantu mengatasi perubahan iklim. Teknologi tersebut termasuk penggunaan energi terbarukan, mobil listrik, penyimpanan energi, dan metode “carbon capture and storage” untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
11. Bagaimana perubahan iklim berdampak pada ekonomi global?
Perubahan iklim dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan melalui dampaknya terhadap sektor seperti pertanian, perikanan, pariwisata, dan infrastruktur. Penanganan perubahan iklim juga memerlukan investasi besar dalam transisi ke ekonomi rendah karbon.
Jawaban: Perubahan iklim berdampak pada ekonomi global melalui penurunan produksi dan kerusakan infrastruktur akibat cuaca ekstrem. Upaya penanganan perubahan iklim juga membutuhkan investasi besar untuk membangun ekonomi rendah karbon.
12. Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi jejak karbon saya?
Anda dapat mengurangi jejak karbon Anda dengan mempertimbangkan pilihan gaya hidup yang lebih berkelanjutan seperti menggunakan transportasi umum, mengurangi konsumsi daging, mengurangi konsumsi energi rumah tangga, dan membeli produk yang ramah lingkungan.
Jawaban: Untuk mengurangi jejak karbon Anda, Anda dapat memilih gaya hidup yang lebih berkelanjutan, seperti menggunakan transportasi umum, mengurangi konsumsi daging, mengurangi penggunaan energi rumah, dan membeli produk yang ramah lingkungan.
13. Mengapa internasional kerjasama diperlukan dalam mengatasi perubahan iklim?
Perubahan iklim bukanlah masalah yang dapat diatasi oleh satu negara saja. Kerjasama internasional dibutuhkan untuk mempercepat pengurangan emisi gas rumah kaca, mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, dan memperkuat kapasitas negara-negara yang rentan terhadap perubahan iklim.
Jawaban: Kerjasama internasional diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim karena masalah ini bersifat global dan memerlukan upaya kolaboratif dalam mengurangi emisi, mencapai pembangunan berkelanjutan, dan membantu negara-negara yang lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim.